#kamismenulis

#sahabatlage


Aku Ikhlas Kau Dengannya


Oleh : Lely Suryani



Srek - srek - srek….

Naiha terus menggenjot sepedanya menyusuri jalan aspal yang sepi. padahal saat itu waktu tengah  hari yang panas sepanas otak Naiha yang terperas setelah  mengikuti ulangan harian di kelasnya. Sepeda terus dikayuh menuju rumahnya  di pelosok desa. Itu adalah keseharian Naiha setiap pagi dan siangnya, sewaktu berangkat dan pulang sekolah, melewati jalan yang sama. Namun sampai pada jembatan, Naiha berpapasan dengan seorang cowok berseragam SMA, memboncengkan cewek yang berseragam pula. Naiha kenal sekali dengan cowok itu,Tapi keadaan saat itu membuat Naiha tidak mau mengenalnya, menoleh pun enggan dilakukan oleh Naiha, apalagi menyapanya.”Sebei…. sebel…. sebel…” gumam Naiha dalam hati.


Sepeninggal cowok dan cewek berboncengan membelakangi Naiha, remuk redam hati Naiha. melihat pemandangan yang tak disangka - sangkanya itu. Naiha memang sudah mulai mendengar aroma - aroma tidak sedap tentang hubungan pacarnya dengan cewek itu. Allah telah menunjukkan dengan jelas bahwa pacar Naiha memang selingkuh dengan cewek itu. Tak terasa air mata Naiha meleleh di sepanjang jalan. dan anehnya, disepanjang jalan yang dilewati Naiha tidak berpapasan dengan siapapun. “ Ya Allah, apa yang Engkau maksud ini ya Allah, jika memang dia bukan jodohku, tolong jauhkan ya Allah”  kata Naiha dalam hati. Jalanan yang sepi membuat hati Naiha semakin tak karuan.tidak hal yang dapat mengalihkan perhatian Naiha dari pemandangan yang menyebalkan tadi.


Kencang dan semakin kencang Naiha mengayuh sepedanya, jalan desa yang berdebu membuat Naiha ingin cepat sampai di rumah. Sampailah di jalan kampung Naiha, ada cewek desa sedang berjalan ke arah yang sama. Walaupun masih jauh Naiha sangat mengenal  sekali dengan gaya berjalannya, dia sahabat kental Naiha. 

“ Hai… Tunggu… “ panggil Naiha dari kejauhan.

Si cewek desa segera menoleh ke belakang dan menghentikan langkahnya. dan setelah Naiha sampai disampingnya, sepeda segera ditarik standarnya. Naiha langsung memeluk sahabatnya dengan erat sambil terisak menangis 

“ Hey, ada apa Naiha ?” tanya   sahabat Naiha sambil menepuk - nepuk pundak Naiha.

“Ayo cerita dulu, biar saya tahu masalahnya”  kata sahabat Naiha lagi

Dalam isakan tangisnya Naiha berkata “ Kamu tahu tidak, tadi saya melihat pemandangan indah dari Allah, bukan mimpi tapi nyata”

Sahabatnya yang masih memeluknya langsung menimpali “ Lho kamu ini, melihat pemandangan indah kok menangis ?”

“ Pemandangan indah bagi dia, tapi sangat menyakitkan bagi saya” jawab naiha merenggangkan pelukannya

“ Wah, kamu sudah tahu to, ternyata berita itu benar kan? .kata sahabat naiha yang juga telah mengetahui perselingkuhan pacar Naiha.

“ Begini saja Naiha, biarkan mereka menyakitimu, ikhlaskan saja, toh kamu juga akan mendapatkan yang lebih baik lagi”, kata sahabat Naiha.

“ Ikhlas, mana ada diselingkuhi pacar bisa ikhlas? tanya Naiha.

“ Sudah, sudah, kamu kemarin juga berboncengan dengan pak guru, dia cinta kamu kan ?”

“ Coba berpikir jernih, pacar kamu masih sekolah, tapi pak guru sudah jadi pegawai, lebih baik dengan pak guru kan ?”

Ayo bangkit, tentang pemandangan tadi tak usah dipikir lagi, tatap masa depan dengan pak guru “ Kata sahabat Naiha bak orang tua.

Panjang lebar sahabat Naiha memberi wejangan, membuat Naiha terasa adem. Tapi apa iya, pak guru mencintai Naiha. Harus sabar dan ikhlas menunggu keajaiban yang datangnya dari Allah juga, agar semua baik - baik saja. Demikian juga akan ku ikhlaskan kau dengannya.



Banjarnegara, 7 Juli 2022