PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI
RESUME KE : 13
GELOMBANG : 23
HARI / TANGGAL: SENIN, 14 FEBRUARI 2022
TEMA : PROOFREADING SEBELUM MENERBITKAN TULISAN
NARA SUMBER : SUSANTO, S.Pd
MODERATOR : MULIADI
Bismillahirrohmanirrohim, Alhamdulillahirrrbbil "alamin.
Begitulah moderator mulai membuka kelas Belajar Menulis malam ini yaitu pertemuan yang ke 13. Berkaitan dengan materi yang akan disampaikan ole nara sumber, ada ungkapan dari Albert Eintein yang berbunyi, " Jika kamu tidak dapat menjelaskan sesuatu dengan sederhana, kamu tidak cukup memahaminya". Wah, seberapa besar keterkaitan ungkapan tersebut dengan materi dari Nara Sumber?
Nah daripada penasaran, yuk kita langsung saja mengikuti pemaparan materinya.
Proofreading sebelum menerbitkan Tulisan adalah meteri yang akan disampaiakan Nara Sumber Bapak Susanto, S.Pd. Sebuah materi yang sangat penting bagi para penulis yang akan menerbitkan tulisan untuk dikonsumsi publik, baik dalam bentuk artikel dikoran, media sosial, maupun dalam bentuk buku.
Sebelum berlanjut, ayok kita intip dulu biodata PakDSus, salah satu Nickname Nara umber, yang dilengkapi juga dengan berbagai kegiatan dan prestasi beliau. Dan perlu diacungi jempol, beliau adalah seorang Sarjana Bahasa indonesia, jadi ilmu dan pengetahuan tentang tulis menulis pastinya sudah TIDAK DIRAGUKAN LAGI.
"Hmm...aku akan mulai membuat cerita fiksi berdasarkan kiat-kiat dari Pak Mazmo." Kata Cici.
masih bisa diperbaiki:
"Hmm ... aku akan mulai membuat cerita fiksi berdasarkan kiat-kiat dari Pak Mazmo," kata Cici.
Dari diskusi tersebut, ternyata para peserta telah diajak melakukan proffreading yaitu,
proofreading atau kadang disebut dengan uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut.
Penjelasan lebih lanjut oleh nara sumber :
- Tanda Elipsis/Titik Tiga (...) dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan, biasanya untuk memberikan jeda pada dialog.
Menurut PUEBI tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
- Mengapa kata "kata" ditulis dengan huruf kecil? Hal ini berkaitan dengan aturan penulisan "dialog tag". Untuk ini mazmo sangat ekspert dan mungkin sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.
- Jadi, dengan melakukan proofreading, kesalahan yang dimaksud di sini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata dapat diminimalkan.
- Kita mungkin merasa jika tahapan pembacaan ini sama saja dengan editing yang dilakukan oleh para editor. Namun, sebenarnya keduanya berbeda.
- Editing lebih fokus pada aspek kebahasaan, sedangkan proofreading selain aspek kebahasaan, juga harus memperhatikan isi atau substansi dari sebuah tulisan.
- Jadi, proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum.
Lalu, apa tugas seorang proofreader? Menurut PakD Sus, tugas proofreader adalah :
Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami.
Ia harus dapat mengenali:
- apakah sebuah kalimat efektif atau tidak
susunannya sudah tepat atau belum
substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak
- Katakanlah seorang proofreader mendapatkan tugas untuk menguji-baca sebuah teks terjemahan. Output yang dihasilkannya adalah sebuah teks yang mudah dipahami meski bagi orang yang tidak mengetahui bahasa asal teks terjemahan tersebut.
-, Jadi tugas seorang proofreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya.
Selanjutnya, Mengapa harus melakukan proofreading? Ini penjelasan Narasumber :
- Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak Anda lewatkan.
Terutama jika Anda berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas.
Termasuk BLOG, ya?
- Seorang proofreader akan membantu Anda untuk mengoreksi apakah ada kesalahan dalam tulisan.
Bagaimana jika dilakukan oleh penulis sendiri?
Pastikan tulisan Anda sudah jadi atau sudah selesai.
Setelah melakukan Proofreading, apa yang akan terjadi?
- Yang pertama, tulisanjadi semakin baik'
- Yang kedua, tulisan di blog masih terdapat kesalahan (ejaan atau struktur kalimat). Meskipun, seiring dengan waktu, kemampuan Anda kesalahan itu akan banyak berkurang. Nyatanya, ketka Bapak dan Ibu berlomba menerbitkan tulisan tulisannya sudah enak dibaca.
Oleh karena itu, proofreading penting dilakukan, sebelum tulisan diterbitkan.
Proofreader (meskipun dilakukan oleh penulis) bersifat netral. Seorang proofreader akan menilai karya penulis secara objektif.
Oleh karenanya, proofreader bertindaklah sebagai seorang “pembaca”.
Apakah karya tulis saya sudah bisa dimengerti atau justru berbelit-belit?
Bagaimana agar objektif?
Agar objektif, setelah tulisan selesai, endapkan dulu beberapa jam, syukur, beberapa hari.
Hal ini dilakukan untuk membebaskan pikiran kita dari ide yang baru saja dituangkan.[
Proofreader (meskipun dilakukan oleh penulis) bersifat netral. Seorang proofreader akan menilai karya penulis secara objektif.
Setelah itu, posisikan diri sebagai "CALON PEMBACA"
Langkah Pertama
Merevisi draf awal teks, seringkali membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan atau menghapus seluruh bagian.
Langkah Kedua
Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.
Langkah Ketiga
Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.
Yang keempat
1. Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit
2. Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI
3. Konsistensi nama dan ketentuannya
4. Perhatikan judul bab dan penomorannya
Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata.
Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.
Cara melakukan proofreading terutama pada typo, bisa dilihat pada Chanel Youtube Beliau berikut ini :https://www.youtube.com/watch?v=tZZgrv5-JXo
Pada sesi tanya jawab, saya turut mengajukan pertanyaan sebagai berikut :
[Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh..
Selamat malam master Narasumber.
Saya Lely Suryani dari Banjarnegara.
Ijin bertanya master :
Berapa kali idealnya proofreading dilakukan, sebelum tulisan di terbitkan?
Mengingat kadang terjadi juga tulisan sudah diterbikan baru ketahuan ada salah huruf, kurang huruf atau kesalahan lain.
Terima kasih.
Jawaban Nara sumber ( PakDSus )
Hai Bu Lely, bicara ideal ya?
Satu kali sesudah beberapa saat diendapkan.
Ulangi lagi, dan minta orang lain untuk membaca tulisan kita. Makanya sebelum jadi buku solo hasil menlis resume, Ibu meminta teman untuk menjadi editornya. Sebab, penerbit Indie biasanya menyediakan editor sederhana, artinya, naskah yang masuk harus benar-benar naskah yang fix.
Dari awal sampai akhir, penyampaian materi oleh PakDSus sangat jelas dan mudah dipahami, menjadikan pertemuan lancar dan ilmu dapat terserap dengan baik. In Sya Alloh.
#BM_23_PGRI
KLIK TAUTAN PROPIL SAYA :
9 Komentar
Mantap
BalasHapusMari kita menjadi proofreader bagi tulisan kita sendiri. Bagus resumenya bu Lely
BalasHapusMantul dan rentul,.
BalasHapusTOP mbeb.. proofreading nya oke bingittt
BalasHapusAyuh jadi proofreader
BalasHapusMantap bu siap jadi proofr
BalasHapuseader
Siap jadi belajar jadi profeader
BalasHapusSemangat.......semoga kita bisa menyelesaikan tantangan ini hingga akhir kelulusan....salam.literasi
BalasHapuskeren Bu Lely, semangat selalu
BalasHapus