Subscribe Us

header ads

Pantun Bale, Selasa, 28 juni 2022




Pantun Bale 

Edisi Selasa, 28 Juni 2022


Para sahabat Lagerunal yang berbahagia.

Pastinya pagi ini masing - masing sedang disibukkan dengan urusan masing - masing, tak terkecuali saya. Namun karena saya sedang menikmati masa liburan akhir tahun pelajaran 2021 - 2022, maka kesibukan saya bisa diatasi dari rumah saja. Kesibukan rumah tangga menjadi rutinitas tak tergoyahkan, di samping urusan Guru Penggerak yang  terus menyita perhatian.


Alhamdulillah, hari Senin kemarin saya bisa mengikuti event rutin grup lagerunal, dengan tajuknya SENIN BW. dan teman - teman yang mengikuti kegiatan  rutin ini, sampai batas waktu berakhir,  hanya 7 orang saja. Semoga yang menulis dan yang membaca sama - sama mendapat pitulungan. Lagi - lagi atas nama kesibukan yang tak terelakkan jadi banyak yang absen tidak mengirim tulisannya ke grup.


Alhamdulillahnya lagi, ba'da sholat subuh sambil minum kopi bersama suami tercinta, saya memiliki waktu untuk mengunjungi tulisan teman - teman bertujuh tersebut. Dan semua hasil tulisan para seniorku, mantap kan? Dari banyak ragam tulisan, banyak pengetahuan yang didapat.karena saya sudah mampir ke semua tulisan dan ada jejaknya di sana, maka saya akan menuliskan hasil pantauannya.


Uraian lengkapnya adalah sebagai berikut :


  1. Hasil kunjungan ke tulisan saudara Arofiah Afifi, beliau sebagai Kompasianer baru, tentu masih sangat antusias untuk terus mengumpulkan poin - poin dari  Platform Digital Kompasiana. Kali ini beliau menceritakan tanaman - tanaman hias yang tumbuh subur  di halaman rumahnya. Sesuai judul tulisannya yaitu Taman Subur Resep dari Dapur, maka banyak resep - resep alami yang bermanfaat. Setelah membaca tulisan tersebut, ternyata pengalaman yang sama dengan saya. Setiap pagi saya mengumpulkan leri ( Jawa ), air cucian beras, kulit bumbu - bumbu juga saya kumpulkan dalam kresek. Jika habis masak ? makan telur, juga saya kumpulkan cangkang - cangkangnya.

Ada kejadian unik dari pemanfaatan resep alami ini, karena saya dan suami sama - sama sibuk, air cucian beras sampai berbau tidak sedap. Aduh alih - alih jagi polusi udara, pernafasan jadi sedikit terganggu.

Lagi, karena suami inginnya instan, cangkang telur tanpa melalui prosesing  dulu, langsung main tebar saja di pot pot bunga. Apa yang terjadi? Lahan empuk bagi lalat dan kucing. Alhasil beberapa tanaman anggrek  rusak diinjak - injak oleh kucing. Ha haa.

Saran buat Bu Ovi, sebelum tulisan di publish, sebaiknya dibaca ulang dulu,untuk mengurangi kesalahan - kesalahan pada tulisan, walaupun hanya kesalahan nulis  huruf, huruf kembar, dan lain - lain. Itu lho seperti materi Pak De Sus di pelatihan Belajar Menulis PGRI. pasti Bu Ovi sudah paham lah ayo.. Coba dibaca kembali  postingannya. 

https://www.kompasiana.com/mawarsofia8785/62b90fac09e13d16084aee52/taman-subur-resep-pupuk-dari-dapur utm_source=Whatsapp&utm_medium=Refferal&utm_campaign=Sharing_Mobile


  1. Kunjungan kedua ke tulisan Sang Maestro Blogger Indonesia, siapa lagi kalau bukan Om Jay. Di sini Om Jay mengisahkan kegagalannya dalam mengikuti pendaftaran Guru Penggerak Kemendikbud. Yang pastinya kegagalan itu bukan karena dari kemampuan OM Jay sebagai guru Profesional, Namun karena faktor alam saja,  waktu itu Om Jay juga harus  menghadiri acara penting seorang temannya, yang berada di daerah susah sinyal.Padahal di setiap tahap seleksi Guru Penggerak, membutuhkan sinyal yang stabil. 

Hehe.. tidak apa - apa Om Jay, Om Jay sudah menjadi guru penggerak sejati kok. dan semua itu ada hikmahnya, Om Jay bisa fokus ke disertasinya.Serta kabar terakhir Om Jay lolos menjadi narasumber Sekolah Penggerak. Selamat Om Jay.


https://www.kompasiana.com/wijayalabs/62b9a5e3bb4486117b755612/pengalaman-gagal-menjadi-guru-penggerak


  1. Masih tetap di Kompasiana, Mr Beje yang bernama asli Mohamad Bajuri, memuat tulisan yang saya sendiri kurang paham. Disamping tulisan ini adalah adalah edisi ke 3, dan saya tidak mengikuti edisi 1 dan 2 nya. Tapi jika membacanya kok seperti dunia perdukunan . Hanya arah sesungguhnya belum jelas, karena kisah ini masih ada akan ada kelanjutannya di postingan berikutnya.. Saya tak berani menebak, karena gambar yang disisipkan juga gambar Candi Prambanan.



  1. Berlanjut ke Blog Ibu Sumarjiyati. Rupanya ibu KS kit aini telah berwisata ke pulau Dewata, Bali. Itulah masa - masa indah,  bisa menikmati alam ciptaan Allah.  Dari bertadabbur Alam, jadi lebih bersyukur, betapa kecilnya kita dihadapanNya. Di sini beliau sedikit fokus pada kisah Pura Tanah Lot.

Oiya ada kata - kata yang yang mengusik perhatian saya, salah , mungkin yang dimaksud adalah guide, tertulis gaet. Dan beberapa tulisan yang salah ketik saja.

               http://81-atik.blogspot.com/2022/06/asal-mula-pura-di-tanah-lot-bergeser.html


  1. Tua - tua keladi semakin tua semakin menjadi, itu adalah akhir dati tulisa ibu Herni Suryana Banah, Eits.. jangan parno dulu.. beliau mengisahkan diusia yang tergolong puber kedua, semangat tumbuh kembali dengan hobby nya yaitu bermain tenis meja.Dalam kisahnya itu, sampai pak guru susah menahan  smashnya, masya Alloh benar - benar petenis meja yang handal. semangat terus bu, memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Top…

              https://hernisbanah.blogspot.com/2022/06/tenis-meja.html


  1. Ini tulisan saya sendiri yang menceritakan masa terhentinya pembelajaran daring Calon guru penggerak angkatan 4 dan 5. Kebetulan saya sebagai calon guru penggerak angkatan 5 yang terdampak adanya penghentian ini,terkait adanya peralihan penyelenggaraan program pendidikan Guru Penggerak dari PPPPTK dan LPPKS kepada  BBGB dan BGB di masing - masing provinsi.

                https://www.kompasiana.com/lelysuryaniofficial8799/62b9db640428245507162c12/dibuka-bulan-lalu-sekarang-terhenti-sementara


  1. Dari Kompasiana saya kembali menuju blog pribadi ibu Sumintarsih. Selamat ibu, telah mendapatkan hadiah buku dari PakDe Sus. Tentunya sangat senang menerimanya dan sekaligus membacanya. karena buku tersebut berisi perjalanan PakDe menjadi guru.Apalagi sama - sama dari  keluarga besar SU, SUsanto, SUmintarsih. dan seperti saya juga, SUryani. Sama - sama dari tanah Ngapak juga ya bu?  

Mungkin karena bu Mien sangat menghayati kisah nya, maka tak terlewatkan satu hurufpun. Maka setelah 3 bulan berlalu sejak menerima hadiah tersebut,  Bu Mien baru bisa berbagi sekarang.

Oh Iya bu Mien, itu nama Pak De ditambah huruf y, nanti ditagih supaya membuat bubur abang - bubur putih lho… 

Hehee… Semangat…


http://miensumintarsih.blogspot.com/2022/06/sebuah-memoar-guru-pembelajar.html


Demikian teman - teman Lage.. hasil jalan - jalan saya di pagi hari ini. Namun sebagai manusia biasa, sepanjang pemahaman saya yang kurang pas, serta banyak kekeliruan, mohon dimaafkan ya…sepenuh hati lho ya… apalafgi semua hasil tulisan para seniorku

Terimakasih.

 


Posting Komentar

2 Komentar

  1. Keren, Bu Lely mamantunbalekan semua postingan Senin BW.. saluut...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih ambu.. telah berkenan berkunjung

      Hapus